UMR Jabar – Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan perputaran roda ekonomi yang cukup tinggi. Pada tahun 2020, Populasi manusia yang ada di sini ada 8.274.162 jiwa, dan mempunyai kepadatan 1.365 jiwa/km2
Namun berapa UMR Jabar pada tahun 2022?
Sebelum menerapkan UMR Jabar, Ridwan kamil selaku Gubernur Jawa Barat telah menyetujuan rincian Upan Minimum Kabupaten atau Kota se-Provinsi Jawa Barat tahun 2022 pada Akhir November 2021.
Persetujuan ini tercatat secara resmi dalam keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.732-Kesra/2021 mengenai Upah Minimum Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Barat 2022. Keputusan ini telah diberi tanda tangan pada Selasa 30 November 2021.
Lalu UMR Jabar tahun 2022 naik berapa upiah?
Berapa UMR Jabar tahun 2022?
Untuk menetapkan UMR Jabar, hasil tersebut merupakan perhitungan dari penyesuaian nilai minimum tahun berjalan.
Nilai tersebut lalu dikalikan antara upah minimum berjalan (Tahun 2021) dengan nilai pertumbuhan ekonomi atau tingkat inflasi di Provinsi Jawa Barat.
Perhitungan ini mengacu pada peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Terlampir, Kota Bekasi mempunyai UMK yang paling tertinggi di Jawa Barat yaitu Rp 4.816.921. Sedangkan kota banjar mempunyai UMP dengan jumlah yang paling rendah, yaitu Rp 1.852.009
Diketahui, Kota Bekasi memiliki UMK tertinggi di Jawa Barat, yaitu sebesar Rp 4.816.921.
- Kota Bekasi: Rp 4.816.921
- Kabupaten Karawang: Rp 4.798.312
- Kabupaten Bekasi: Rp 4.791.843
- Kota Depok: Rp 4.377.231
- Kota Bogor: Rp 4.330.249
- Kabupaten Bogor: Rp 4.217.206
- Kabupaten Purwakarta: Rp 4.173.568
- Kota Bandung: Rp 3.774.860
- Kota Cimahi: Rp 3.272.668
- Kabupaten Bandung Barat: Rp 3.272.668
- Kabupaten Sumedang: Rp 3.241.929
- Kabupaten Bandung: Rp 3.241.929
- Kabupaten Sukabumi: Rp 3.125.444
- Kabupaten Subang: Rp 3.064.218
- Kabupaten Cianjur: Rp 2.699.814
- Kota Sukabumi: Rp 2.562.434
- Kabupaten Indramayu: Rp 2.391.567
- Kota Tasikmalaya: Rp 2.363.389
- Kabupaten Tasikmalaya: Rp 2.326.772
- Kota Cirebon: Rp 2.304.943
- Kabupaten Cirebon: Rp 2.279.982
- Kabupaten Majalengka: Rp 2.027.619
- Kabupaten Garut: Rp 1.975.220
- Kabupaten Kuningan: Rp 1.908.102
- Kabupaten Ciamis: Rp 1.897.867
- Kabupaten Pangandaran: Rp 1.884.364
- Kota Banjar: Rp 1.852.009
Baca juga:Informasi Gaji UMR Jatim Terbaru 2022 di Berbagai Kabupaten dan Kota
Perkembangan UMR Jabar di tahun 2022
Sebelumnya Pemprov jabar telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 adalah Rp 31.135.
Dengan itu, UMP Jawa Barat naik dari Rp 1.810.351,36 pada tahun 2021 menjadi Rp 1.841.487,31 pada tahun 2022.
Seperti yang dikatakan Setiawan Wangsaatmaja, selaku Sekertaris Daerah Jawa Barat, ini kali pertamanya Pemprov melakukan perhitungan UMP 2022 menggunakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Menurut Setiawan Wangsaatmaja, kebijakan itu merupakan bagian dari program strategis nasional sehingga harus dilaksanakan sebaik-baiknya oleh kepala daerah.
“Apabila kita tidak melaksanakan bisa kena sanksi. Gubernur tidak melaksanakan akan dikenai sanksi oleh menteri (Mendagri), apabila bupati/wali kota tidak melaksanakan akan disanksi gubernur. Saat ini Pemda Provinsi Jawa Barat sedang melaksanakan (amanat undang-undang),” Ungkap Setiawan Wangsaatmaja yang dikutip dari Kompas.com.
Baca juga:Informasi Gaji UMR Jateng 2022 Terbaru di Berbagai Kota dan Kabupaten
Penggunaan PP tersebut juga pertama kalinya menggunakan instrumen batas atas dan batas bawah dalam pengimplementasian.
Kendati UMR Jabar ini merupakan batas minimum upah pekerja yang dengan masa bakti di bawah satu tahun.
Namun keputusan ini para perusahaan bisa melakukan penyesuaian. Nilai upah bisa lebih tinggi namun tak boleh kurang dari UMP yang sudah tertera.
Namun untuk para pekerja dengan masa kerja di atas satu tahun, bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
