Arsitek saat ini menjadi salah satu profesi yang banyak digandrungi di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyak stigma menganggap gaji arsitek cukup menjanjikan. Misalnya saja Yu Sing, seorang arsitektur asal Bandung, yang saat ini menawarkan jasanya senilai Rp300 juta.
Namun, menjadi arsitek tidaklah mudah. Seorang arsitek dituntut bekerja secara teliti serta membutuhkan kreatifitas yang tinggi. Selain itu, mereka diharuskan memiliki kemampuan untuk merasakan suasana ruang, kemampuan menata ruang, menganalisa kekokohan bangunan, serta kemampuan memilih material bangunan yang sesuai.
Umumnya lulusan arsitektur bertugas mendesain dan merancang struktur bangunan sesuai permintaan klien. Gaji yang ditawarkan pun tidak bisa disama ratakan. Ada beberapa tingkatan profesi arsitek, mulai dari freshgraduate sampai arsitek yang telah memiliki nama besar.
Berapa kisaran gaji arsitek berdasarkan tingkatan profesinya? Sebelum membahas gaji, simak prospek kerja lulusan arsitektur terlebih dahulu.
Prospek Kerja Lulusan Arsitektur
Seorang lulusan arsitektur tidak hanya berkarir sebagai arsitek saja. Mereka memiliki prospek karir yang sangat luas, tergantung konsentrasinya pada bidang apa.
1. Drafter
Secara umum pekerjaan seorang drafter tidak beda jauh dengan seorang arsitek. Yang membedakan adalah, drafter tidak melakukan job untuk menganalisa struktur bangunan. Mereka hanya bertugas menyempurnakan desain dari sang arsitek.
2. Kontraktor
Lulusan arsitektur tidak hanya berkarir sebagai arsitek, mereka juga bisa bekerja sebagai seorang kontraktor. Umumnya profesi kontraktor bertugas sebagai pelaksana proyek pembangunan.
3. Konsultan arsitektur
Berbeda dengan arsitek yang bertugas mendesain dan merancang struktur bangunan, konsultan arsitektur bekerja dengan memberikan konsultasi terkait rencana pembangunan agar nyaman digunakan kepada klien.
Gaji Arsitek di Indonesia
Menurut lifepal.co.id, profesi arsitek di Indonesia bisa mendapatkan gaji antara 4-30 juta. Terlebih bagi arsitek yang sudah terkenal bisa menetapkan harga jasa mencapai ratusan juta.
Sesuai standar di Indonesia, gaji arsitek freshgraduate atau seorang arsitek pemula adalah sekitar RP 4,3 juta. Meskipun terbilang cukup kecil, kesempatan bekerja dapat menambah portofolio bagi lulusan baru.
Sedangkan arsitek yang sudah memiliki pengalaman antara 1-2 tahun (entry level), secara umum bisa mendapatkan gaji senilai Rp. 7 juta.
Untuk arsitek yang bekerja di instansi pemerintahan atau PNS biasanya mendapat gaji kisaran Rp. 2-7 juta.
Sementara arsitek dengan posisi manajer maupun direktur standar gajinya adalah Rp. 15-50 juta tergantung jabatan yang diisi.
Nah, bagi seorang arsitek yang sudah memiliki nama besar di dunia arsitektur, bisa mendapatkan ratusan juta rupiah dari setiap proyek yang dikerjakan. Sangat menggiurkan bukan? Akan tetapi, semua itu tergantung dari besaran proyek yang diambil dan pengalaman serta tempat perusahaan mereka bekerja.
Baca juga:Inilah Gaji Seorang Arsitek di Indonesia
Gaji Arsitek di Luar Negeri
Berbicara soal pendapatan arsitek di Indonesia, kira-kira berapakah gaji profesi arsitek di luar negeri? Mengingat terdapat kesenjangan gaji yang cukup jauh antara Indonesia dengan negara-negara bagian Eropa.
Menurut riset yang telah dilakukan, dengan melibatkan sebanyak 6.500 arsitek di berbagai negara. Amerika menempati posisi pertama dengan rata-rata pendapatan seorang arsitek mencapai USD 100.000-124.000 atau setara dengan Rp. 1 – 1,6 M.
Kemudian di posisi kedua Eropa Timur yang umumnya seorang arsitek mendapatkan gaji antara USD 75.000-99.999 (Rp. 1- Rp. 1,3 M).
Disusul Timur Tengah dengan menetapkan gaji arsitek mencapai USD 50.000 (Rp. 669 jt) yang sama dengan afrika yaitu kisaran USD 50.000 (Rp. 669 jt).
