Bali merupakan salah satu daerah yang sangat berkembang dan telah mengalami berbagai kemajuan berkat adanya berbagai tempat wisata yang memikat dan eksotis. Pemerintah setempat mempertimbangkan untuk meningkatkan UMR Bali pada tahun 2022.
Beberapa daerah di Pulau Bali, seperti Gianyar, sudah menikmati kenaikan upah minimum. Perkembangan Bali dalam sektor ekonomi cukup bagus. Pada triwulan kedua tahun 2021, Bali mengalami perkembangan sebesar 5,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penunjang Sektor Ekonomi Pulau Bali
Seperti beberapa daerah lain di Indonesia, Bali sempat menderita penurunan di sektor ekonomi pada tahun 2021. Namun pada awal tahun 2022, perekonomian Bali diperkirakan meningkat lagi karena sektor pariwisata di pulau ini telah terbuka kembali.
Pada tahun 2017, perekonomian Bali sempat mengalami peningkatan hingga 5,56%. Sayangnya, pandemi yang melanda pada tahun 2020 melemahkan perekonomian Bali. Tapi pada tahun 2022 ini, upah minimum meningkat lagi, artinya perekonomian Bali sudah mulai membaik.
Kenaikan upah minimum pada tahun 2022 mencapai 0,9%. Saat ini upah minimum provinsi Bali telah mencapai Rp 2.516.000. Hal ini disebabkan oleh pulihnya sektor pariwisata.
Baca juga:Informasi Gaji UMR Jatim Terbaru 2022 di Berbagai Kabupaten dan Kota
Berbagai Dampak Kenaikan UMR Bali 2022
Ada banyak sekali dampak yang muncul karena terjadinya peningkatan upah minimum. Ada beberapa dampak negatif, tapi lebih banyak dampak positif yang dirasakan oleh warga Bali yang menjadi karyawan dari berbagai perusahaan di Bali. Berikut ini beberapa dampak peningkatan UMR.
1. Karyawan Tetap Betah
Dengan meningkatnya UMR, perusahaan dan pelaku usaha di Bali harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dan meningkatkan gaji karyawan. Dengan begitu, karyawan pun akan tetap betah karena bisa menikmati hasil yang positif.
2. Beberapa Perusahaan Melakukan PHK
Sayangnya, ada juga dampak negatif dari berlakunya peraturan kenaikan upah minimum ini. salah satunya adalah pengeluaran perusahaan menjadi meningkat sehingga perusahaan terpaksa melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.
Setiap perusahaan ingin mendapatkan profit dari bisnis. Dengan meningkatnya gaji karyawan tanpa peningkatan profit, bisnis pun akan merugi. Itulah alasannya berbagai perusahaan melakukan PHK setelah upah minimum di suatu daerah ditingkatkan.
3. Kebutuhan Hidup Karyawan Bisa Terpenuhi
Ada karyawan yang mencari kenaikan jabatan, tapi ada juga yang cukup puas dengan memperoleh cukup penghasilan. Peraturan pemerintah berkenaan dengan meningkatnya upah minimum berarti kebutuhan karyawan akan penghasilan yang cukup akan terpenuhi dengan mudah.
Penghasilan yang meningkat tentu akan membuat kesejahteraan karyawan dan keluarga meningkat juga. Dengan begitu, kelayakan hidup masyarakat di Bali akan menjadi lebih baik.
Baca juga:Informasi Gaji UMR Jateng 2022 Terbaru di Berbagai Kota dan Kabupaten
Daftar Upah Minimum Terbaru di Bali
Saat ini, setiap daerah di Bali mempunyai upah minimumnya sendiri. Ada satu kota dan beberapa kabupaten di Bali yang upah minimumnya mengalami perubahan. Berikut ini daftar upah minimum terbaru kota Denpasar dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya.
Kota dan Kabupaten Upah Minimum 2022 Provinsi Bali Rp 2.516.971 Kota Denpasar Rp 2.802.926 Kabupaten Tabanan Rp 2.643.779 Kabupaten Klungkung Rp 2.540.848 Kabupaten Karangasem Rp 2.555.470 Kabupaten Jembrana Rp 2.563.364 Kabupaten Gianyar Rp 2.656.009 Kabupaten Buleleng Rp 2.542.312 Kabupaten Bangli Rp 2.516.312 Kabupaten Badung Rp 2.961.285
UMR Bali yang mengalami kenaikan menjadi salah satu pertanda bahwa perekonomian Pulau Bali mengalami peningkatan yang cukup bagus. Ada berbagai dampak positif yang bisa dirasakan oleh karyawan yang gajinya ikut meningkat seiring dengan diberlakukannya upah minimum yang baru ini.
Upah minimum akan membawa berbagai dampak bagi karyawan dan perusahaan. Diharapkan kenaikan upah minimum di tahun 2022 ini membawa lebih banyak dampak positif daripada dampak negatif.